Attention: Learn It! Do not Copy!
Judul Praktikum : Penjumlahan Vektor Gaya©
Praktikum Oleh : Muhammad Naufal Aziz
SMA Negeri Mojoagung, website: sman-mojoagung.sch.id
I. Tujuan Percobaan :
Mempelajari cara menentukan jumlah (resultan) dua vektor gaya.
IV. Dasar Teori :
1. Untuk menentukan resultan dua vektor gaya data menggunakan metode analitis dan metode grafis.
2. Untuk metode analitis, kita bisa menggunakan rumus kosinus. Yaitu :
R2= F12+ F22+2F1F2 cosα
Dimana : R= resultan dua gaya
F1= gaya 1
F2= gaya 2
α = sudut apit antara dua gaya (Rumus ini bisa digunakan hanya untuk menentukan resultan dari dua gaya)
Resutan gaya akan semakin kecil jika nilai cosα semakin kecil. Nilai cosα akan semakin kecil bila nilai sudut α bertambah besar. (ingat! Nilai kosinus dari setiap sudut istimewa)
3. Untuk metode grafis, bisa menggunakan metode penjumlahan dua vektor gaya dengan menggunakan metode jajar genjang.
II. Alat Dan
Bahan :
Dasar Statif (2
buah)
Batang Statif Pendek (1
buah)
Batang Statif Panjang (2
buah)
Balok Pendukung (2
buah)
Beban 50 gram (2
buah)
Dinamometer 3,0 Newton (2
buah)
Jepitan Penahan (2
buah)
Benang/Tali
Busur Derajat (1
buah)
III. Langkah-Langkah Percobaan:
- Merakit statif, balok pendukung, jepit penahan dan dinamometer seperti gambar di bawah samping.
- Mengikat kedua beban dengan tali dan membuat simpul untuk nantinya diikatkan pada kedua dynamometer.
- Menggantungkan kedua beban (100 gram) pada dynamometer.
- Mengatur panjang tali agar sudut yang dibentuk kedua tali terhadap arah vertikal sama. untuk sudut 1, adalah 20°.
- Mencatat gaya yang terbaca pada kedua dinamometer di tabel pengamatan.
- Melakukan hal yang sama, untuk sudut 2, 3, 4 berturut-turut adalah 25°, 30°, dan 35°.

Sketsa Percobaan:
V. Data:
α1
|
α2
|
F1
|
F2
|
Berat Beban
(N)
|
Resultan
Gaya (N)
|
20°
|
20°
|
0,6
|
0,5
|
1
|
1,034
|
25°
|
25°
|
0,6
|
0,5
|
1
|
1,001
|
30°
|
30°
|
0,6
|
0,5
|
1
|
0,954
|
35°
|
35°
|
0,7
|
0,6
|
1
|
1,066
|
VI. Analisis Data :
Pada table
diatas terlihat bahwa sudut yang terbentuk antara tali yang terhubung pada
dinamoneter dan garis vertical selalu sama. Meskipun begitu besar gaya yang
terbaca pada dinamoneter selalu sama yaitu 0,6 N dan 0,5 N.
Untuk
mencari resultan gaya terlebih dahulu kita harus menggambar kedua gayanya.
F1 dan F2 adalah
vektor gaya yang ditunjukkan dynamometer. Mengapa arahnya keatas? Ini
dikarenakan pada dinamoneter, prinsip yang digunakan adalah elastisitas(pegas).
F1 dan F2 adalah gaya pemulih pegas yang ada dalam
dynamometer.
Pada percobaan kali ini sistem
tidak bergerak. Maka kita bisa menggunakan metode ∑F=0. (resultan gaya yang
bekerja pada simpul sama dengan nol).
∑F=0
F1cosα + F2cosα – W = 0
W= F1cosα + F2cosα. Jika kita melihat persamaan disamping,
dapat kita rumuskan Resultan (R) sama dengan
F1cosα + F2cosα.
Resultan gaya dari tabel :
Untuk α=20°
R= F1cosα + F2cosα
R=0,6
cos20° + 0,5 cos20°
R= 1,034
Newton
Untuk α=25°
R= F1cosα + F2cosα
R=0,6
cos25° + 0,5 cos25°
R= 1,001
Newton
Untuk
α=30°
R= F1cosα + F2cosα
R=0,6
cos30° + 0,5 cos30°
R= 0,957
Newton
Untuk
α=35°
R= F1cosα + F2cosα
R=0,7
cos35° + 0,6 cos35°
R= 1,066
Newton
Metode
yang digunakan pada perhitungan data diatas adalah metode analitis/metode
penguraian vektor. Jika nilai cosα
semakin kecil atau sudut apit antar vektor gaya semakin besar, maka resultan
gayanya akan semakin kecil juga. Tetapi untuk α=35° resultan gaya semakin
besar, dikarenakan ketidak telitian pengamat saat melakukan praktikum.
VI. Kesimpulan :
Semakin
besar sudut yang dibentuk dua vektor gaya, maka resultan gayanya akan semakin
kecil. Rumus yang digunakan untuk menentukan resultan (R) dua vektor adalah R2= F12+ F22+2F1F2 cosα. Atau bisa juga menggunakan metode yang
lain. Seperti metode jajar genjang dan metode penguraian vektor.
VII. Daftar Pustaka:
Kanginan,
Marthen.2010. Physics for Senior High
School 1st Semester Grade X.Erlangga.Jakarta.Indonesia.
fisika-bse.blogspot.com/2012/05/penguraian-vektor.html
jokosubi.blogspot.con/2012/07/penguraian-vektor.html
2 komentar:
Semakin besar sudut yang dibentuk dua vektor gaya, maka resultan gayanya akan semakin kecil???????
Sigma F = 0
Cuma kalo di keadaan yang ga ideal,pasti ada pengaruh gaya2 lainnya. Apa tetep persamaan diatas bisa digunakan?
Post a Comment
Hi