Saturday 12 October 2013

Kecepatan Rata-Rata

Attention: Learn It! Do not Copy!

Judul Praktikum : Kecepatan Rata-Rata©
Praktikum Oleh : Muhammad Naufal Aziz
SMA Negeri Mojoagung, website: sman-mojoagung.sch.id

Tujuan Percobaan : Memahami pengertian dan mengetahui salah satu cara menentukan kecepatan rata-rata

Alat Dan Bahan :
Rel Presisi                               (1 buah)
Kereta Dinamika                     (1 buah)
Balok Bertingkat                      (1 buah)
Stopwatch digital                     (1 buah)

Dasar Teori :

1.       Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi perpindahan dengan selang waktu. Atau, perpindahan per selang waktu.
2.       Perpindahan berbeda dengan jarak. Perpindahan bisa didefinisikan sebagai vector perubahan posisi suatu benda. Perpindahan merupakan besaran vector sedangkan jarak merupakan besaran scalar. Missal sebuah partikel bergerak dari titik A, lalu ke titik B, lalu kembali lagi ke titik A. Perpindahan yang dialami partikel sama dengan nol, karena posisi benda sebelum mengalami pergerakan dan sesudah mengalami pergerakan adalah sama. Sedangkan jarak yang dialami partikel sama dengan dua kali jarak antara A dan B (2AB)
3.      Untuk mencari besar kecepatan rata-rata bisa digunakan rumus:
      
Dimana:
1.   v (v bar)= kecepatan rata rata
2. Δr = perpindahan (cm)
3. Δt = selang waktu (sekon)

4.   Tabel sinus dan kosinus pada kaudran I (0°-90°)
ϑ
Sin
Cos
0°
0
1
30°
1/2
1/2√3
45°
1/2√2
1/2√2
60°
1/2√3
½
90°
1
0


 Langkah-langkah Percobaan :
  1.  Meletakkan rel pada pada balok bertingkat.
  2.  Memasang kereta di atas rel.
  3. Mengukur jarak dari ujung kepala kereta sampai dengan ujung ujung rel (40,3 cm).
  4.  PERCOBAAN I : rel diletakkan pada tingkatan paling bawah balok bertingkat

a.       Menyiapkan dan menekan tombol stopwatch tepat saat kereta dilepaskan.
b.      Mematikan stopwatch tepat saat kereta sampai di ujung rel presisi
c.       Mencatat waktu yang diperlukan kereta dinamika untuk menempuh rel presisi pada table pengamatan.
5.       PERCOBAAN II : rel diletakkan pada tingkatan ditengah-tengah balok bertingkat

a.       Pada percobaan II langkahnya hampir sama tetapi mengubah posisi rel presisi yang sebelumnya di tingkat paling bawah dipindah ke tingkat ditengah-tengah.
6.      PERCOBAAN III : rel diletakkan pada tingkatan paling tinggi balok bertingkat
a.       Pada percobaan II langkahnya hampir sama tetapi mengubah posisi rel presisi yang sebelumnya di tingkat paling bawah dipindah ke tingkat paling tinggi.

 Sketsa Percobaan :


Data Percobaan :
Percobaan
Waktu (s)
Perpindahan (cm)
Kecepatan rata-rata (m/s)
Tingkat Terendah
1,03
40,3
39,12
Tingkat ditengah-tengah
0,99
40,3
40,7
Ringkat Tertinggi
0,76
40,3
53,03

Pengolahan Data :
untuk mencari besar kecepatan rata-rata, dapat menggunakan rumus:



Untuk tingkat terendah:

Untuk tingkat ditengah-tengah:

Untuk tingkat paling atas:


Analisis Data :

Hasil dari tabel pengolahan data menunjukkan bahwa semakin tinggi kita meletakkan kereta dinamika, semakin besar pula kecepatan rata-rata yang dialami kereta dinamika saat melaju pada lintisan. Bila seperti itu besar kecepatan rata-rata pada praktikum ini dipengaruhi gaya gravitasi bumi. Lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini:

Awalnya kereta dalam keadaan diam dan bergerak tanpa kecepatan awal (Vo=0m/s) dari ujung rel presisi. Kereta bisa bergerak karena adanya pengaruh dari gaya berat kereta itu sendiri dan kereta bergerak pada bidang miring. Dalam percobaan kali ini nilai α adalah 0°<α<90°, agar kereta bisa bergerak dipercepat.

Mengapa kecepatan rata-rata kereta pada tingkatan yang lebih tinggi selalu lebih besar?. Ini dikarenakan besar sudut α juga bertambah besar. Maka percepatan (g sinα) yang dialami kereta juga bertambah besar. Nilai g (Percepatan gravitasi) selalu tetap, yang berubah adalah niai sinα. Lihat tabel pada dasar teori.

Jika kereta dinamika mengalami percepatan maka kecepatan pada setiap titi pada lintasan tidaklah sama. 


Dari gambar diatas, nilai v1, v2, v3…. v8 tidak sama. Maka dari itu, kecepatan rata-rata juga bisa disebut sebagai hasil rerata dari kecepatan partikel dari setiap titik pada lintasan, dengan catatan lintasannya berupa garis lurus. Nilainya bisa dirumuskan:


Kesimpulan :

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai  hasil bagi perpindahan dengan selang waktu. Atau, kecepatan rata-rata juga bisa didefinisikan sebagai hasil rerata kecepatan partikel pada setiap titik pada intasan


Daftar Pustaka :

Kurnianingsih, Sri dkk.2007.Matematika SMA dan MA untuk kelas X semester 2.Jakarta: Erlangga.
Su’ud, Zaki.2010.Physics Bringing Science to Your Life SMA/MA.Jakarta: Bailmu.
Read more »

1 komentar:

Unknown said... 17 November 2015 at 03:18

mntap gan, bgus untuk pmbeljran

Post a Comment

Hi

Copyright © Physics For Better World 2010

Template By Nano Yulianto